Meningkatkan Kecintaan pada Pekerjaan
RUTINITAS pekerjaan beserta masalah yang dihadapi memungkinkan pekerjabosan, jenuh, dan stres. Namun, kondisi itu tidak boleh dibiarkan begitu saja. Seorang pekerja hendaknya mampu mengatasi masalah dan memotivasi diri agar pekerjaan berjalan lancar dan merasa puas pada apa yang dilakukan.
Solusi mengatasi rasa bosan dan stres adalah mencoba untuk lebih mencintai pekerjaan. Jangan terburu-buru meninggalkan pekerjaan yang dijalani sekarang. Karena setelah resign, pekerja harus berusaha keras untuk mendapatkanpekerjaan baru dan bukan berarti dapat terhindar dari karyawan justru dituntut untuk menyesuaikan kembali dengan lingkungan itu.
Terkait dengan itu, Levo League dalam situs karier, memberikan beberapa cara agar pekerja dapat menikmati setiap menit pekerjaannya, meningkatkan potensi diri, sekaligus menjadi pribadi yang lebih bahagia.
Bahasan tersebut bersumber dari Cy Wakeman, penulis buku Reality Based Leadership. Konsultan bisnis penerima Outstanding Leadership Award 2012 tersebut memberikan tiga cara untuk lebih mencintai pekerjaan. Berikut tips agar lebih sukses di tempat kerja.
Memahami Nilai Diri
Cara pertama yang perlu dilakukan yaitu mencoba memahami nilai dalam dirinya. Cy Wakeman merumuskan bahwa nilai adalah kinerja ditambah potensi dikurangi kemahalan emosional. Penilaian perusaan terhadap karyawannya tidak hanya didasarkan pada kinerja dan potensi yang mampu dib erikan kepada perusahaan, tetapi juga seberapa mampu pekerja tersebut menjaga emosinya. Sikap emosional yang besar dapat mengikis nilai seorang pekerja. Dengan kata lain, seorang pekerja yang mampu menjaga emosinya mempunyai nilai tambah tersendiri.
Hindari Mendramatisir Keadaan
Dalam pekerjaan tentu tak lepas dari masalah pribadi. Rasa benci terhadap pekerjaan dapat disebabkan karena stres, frustasi, atau kelelahan. Namun menurut Wakeman, sebagian besar stress disebabkan karena hal-hal di luar realita. Misalnya, saat atasan menanyakan tentang pekerjaan, beberapa pekerja yang sedang mengalami fase stres berfikir bahwa atasan tidak mempercayai apa yang telah dikerjakannya. Untuk menghindari perasaan tersebut, pekerja sibaiknya selalu berfikir positif pada tugas-tugas yang diterima. Hindari mendramatisir keadaan agar rasa stres dan frustasi tidak bertambah parah.
Katakan “Ya”
Berdasarkan kedua pemahaman tersebut, Wakeman merekomendasikan untuk selalu mengatakan “ya” pada perubahan positif. Kemudian persiapkan diri untuk terus mengasah keterampilan dan mengontrol diri sendiri.
Ketika seorang pekerja mengatakan “ya” pada setiap hal yang akan dijalani, itu akan membuka pikiran pada realia yang lebih luas. “Percayalah bahwa kita akan memiliki apa yang kita butuhkan, “kata Wakeman”. Jangan dibatasi diri dengan berkata “tidak”, pekerja tidak tahu apa yang selanjutnya harus dilakukan.
Dengan mengendalikan emosi dan pikiran, seorang pekerja akan lebih mampu mencintai pekerjaan yang dijalani. Selalu belajar untuk lebih baik dan meluangkan waktu cukup untuk beristirahatmenjadi langkah baik untuk memaksimalkan serta menikmati pekerjaan.